1.18.2007

Masyarakat Mengadu ke Polisi

 Up date Mollo
“Masyarakat Mengadukan Kasus Penyerangan ke Polres TTS”


Kupang,18/1/07
Buntut serangan yang dilakukan oleh para preman yang selama ini bekerja untuk tambang (PT. Tedja Sekawan Surabaya) pada hari Selasa (16/1/07) di desa Fatumnasi pukul 18.30 WITA telah diadukan ke Polres TTS hari Rabu (17/1/07) lalu. Seperti informasi sebelumnya, akibat serangan ini satu orang warga Fatumnasi yang bernama Nimrod Kase, terluka cukup parah dibagian kakinya.

Aksi para preman dan pekerja tambang tidak hanya berhenti disini. Beberapa tukang ojek yang berasal dari desa Fatumnasi, hampir terkena serangan parang ketika mereka sedang mengantar penumpang di desa Tokmenas (Satu desa di bawah Fatumnasi)."Untung saya bisa menghindar dan segera tancap gas ketika Pace mengayunkan parang kearah kaki saya", ungkap Yorim Taklale salah satu tukang ojek yang hampir menjadi korban.

Kasus yang sama hampir terjadi pada Bpk. Canor yang saat itu membawa penumpang Bpk. Sanam yang dicegat oleh Pace, Nery dan beberapa preman lain yang mengendarai 4 sepeda motor di desa Tokmenas (satu desa dekat Kuanoel). Pada saat itu Canor sedang menuju ke Kapan namun tiba-tiba sampai di desa Tokmenas dia dicegat oleh Pace dan teman-temannya.

Akibat intimidasi dan teror terus-menerus ini, sejumlah massa dari desa Fatumnasi kemudian meluapkan kemarahannya dengan melakukan pengrusakan beberapa rumah yang selama ini digunakan oleh para pekerja tambang untuk bersembunyi. Setidaknya ada empat rumah yang coba dilempari penduduk diantaranya rumah; Nerry Oematan, Nando, Apsolon Popy dan Ody Sila. Disamping pengrusakan rumah, beberapa warga melakukan sweaping terhadap para pekerja tambang dengan mendatangi rumah-rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pekerja.

Meskipun situasi sudah semakin panas dan menegangkan, aparat Kepolisian TTS belum menurunkan aparatnya. Hanya beberapa intel dari Polres TTS yang diturunkan di lokasi tanpa melakukan tindakan apapun.

Akibat kejadian ini, beberapa orang dari Fatumnasi (10 orang), termasuk dua orang korban (Yosafat Toto dan Nimrod Kase) didampingi oleh pengacara masyarakat Mursid Mudiantoro, mengadukan kasus ini ke Polres TTS. Pengaduan di terima oleh Kasat Reskrim TTS Yeter Selan yang berjanji akan menindaklanjuti pengaduan masyarakat.

Disamping itu, menurut informasi yang kami terima, beberapa jaringan yang ada di Jakarta; Jatam dan Aman telah mengadukan kasus ini ke Komnas Ham pada hari Rabu (17/01/07). Namun sampai informasi ini Kami berikan belum ada informasi dari hasil pertemuan tersebut.

Berlarut-larutnya konflik tambang yang ada di desa Kuanoel yang telah memakan korban dan membuat masyarakat terus di cekam rasa takut ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan dan tanggungjawab Bupati TTS Drs. Daniel Banunaek. Sampai dengan saat ini, Bupati belum pernah melakukan kunjungan maupun bertemu dengan masyarakat secara langsung di lokasi. Padahal, salah satu kunci penyelesain kasus ini ada di tangan Bupati, yang telah mengeluarkan ijin penambangan tersebut. Dan dari beberpa informasi yang Kami terima, ijin ini diduga bermasalah.

Untuk mengetahui secara langsung situasi lapangan, kawan-kawan bisa menghubungi;
1. Melly Oematan/ Pak Mel : 081353743746
2. Mak Leta : 081318967319
3. Theos/Mak Vika/Yati : 085239329345



Engin ummæli: