Masyarakat kembali diserang; Satu orang luka parah di bagian kakinya
Kasus intimidasi dan teror kepada masyarakat desa Fatumnasi/ Kuanoel masih terus terjadi hingga saat ini. Pada hari ini (Selasa, 16/01/07) kurang lebih pukul 18.30 WITA satu orang warga telah terkena parang hingga kakinya hampir putus. Berikut adalah informasi sementara dari lapangan;
Desa Fatumnasi, Selasa 16/01/07
16.00 - 17.00 WITA
Berdasarkan informasi yang diterima oleh masyarakat, beberapa preman dan pekerja tambang berada di salah satu rumah penduduk yang bernama Odi Sila (pekerja tambang). Atas informasi tersebut, beberapa masyarakat (kurang lebih 20 orang) mencoba mendatangi rumah Odi Sila sambil berteriak-teriak agar mereka segera keluar.
Teriakan masyarakat tersebut tidak dihiraukan oleh Odi Sila dan beberapa preman yang ada didalam rumah. Sampai pada akhirnya dua orang Mama (Vika Mael dan Mama Coster) masuk kedalam rumah dan sempat berkomunikasi dengan dua orang tersebut."Kamu disini mau apa", tanya Mak Vika. Odi Sila kemudian menjawab,"Kami mau ambil SK (Surat Keputusan) Bapak Kami".
Pada saat itu masyarakat yang ada di luar terus berteriak-teriak agar mereka semua keluar dari rumah sehingga masyarakat tahu siapa saja mereka. Tidak lama kemudian, mereka semua (berjumlah 7 orang) keluar dari rumah dan masyarakat segera mengusir mereka untuk segera pergi. Beberapa orang yang bersama Odi Sila sempat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak tahu menahu kasus ini dan mereka hanya diajak oleh Odi untuk mengambil SK Bapaknya.
Pada saat pengusiran itu, Odi Sila sempat mengeluarkan hp dan mencoba berkomunikasi dengan seseorang namun oleh masyarakat hp itu mau diminta. Odi Sila kemudian langsung mematikan dan memasukkan hp dikantong sakunya. Pada saat itu Odi Sila tidak keluar dari desa Fatumnasi namun dia dan kawan-kawannya berjalan menuju hutan. Melihat hal tersebut, beberapa masyarakat sempat memukul muka Odi Sila yang sempat mengeluarkan darah.
17.00-18.30 WITA
Setelah masyarakat mengusir Odi Sila, beberapa diantara mereka kemudian kembali ke Posko yang ada di desa Kuanoel (kurang lebih berjarak 2,5 - 3 km). Dan beberapa masyarakat dari Fatumnasi masih tetap berada di desa mereka.
18.30 -21.00 WITA
Bapak Nimrod Kase (adiknya Bpk. Melky Sedek Oematan yang selama ini terlibat cukup aktiv melakukan pendudukan) pada saat itu hendak masuk ke rumah, namun tiba-tiba mendapat serangan oleh beberapa orang secara mendadak. Para penyerang tersebut kemudian langsung melukai kaki kiri (sebelah atas mata kaki) sehingga kakinya hampir putus.
Sampai dengan pukul 21.00 Wita korban belum bisa di bawa ke puskesmas karena para preman masih terus melempari rumah beberapa warga. Baru kurang lebih pukul 21.30 WITA korban bisa dibawa ke puskesmas di Fatumnasi dan sekarang dalam perawatan. Sampai dengan informasi ini Kami sampaikan, aparat Kepolisian dari Polres TTS belum ada di lokasi dan informasi yang Kami terima mereka masih menuju lokasi.
Jumlah penyerang maupun para pelaku tidak dapat diidentifikasi masyarakat karena situasi sangat gelap. Sebuah parang yang berlumuran darah telah ditinggal oleh pelaku di lokasi. Parang tersebut diidentifikasi miliknya Nerry Oematan (salah seorang preman perusahaan) yang rumahnya selama ini digunakan oleh para preman perusahaan untuk bersembunyi. Kemarahan masyarakat kemudian dilampiaskan dengan melakukan pengrusakan rumah Ody Sila dan Nery.
Sampai dengan informasi ini ditulis, masyarakat masih terus berjaga-jaga di luar rumah baik di desa Kuanoel maupun Fatumnasi. Masyarakat masih juga mengejar para preman yang sembunyi lari di hutan. Untuk menghindari kekerasan yang lebih jauh lagi, sudah saatnya pihak Kepolisian secara serius mengusut kasus ini dan menghentikan seluruh rencana penambangan PT. Tedja Sekawan.
Demikian informasi sementara yang Kami peroleh, untuk informasi langsung dilapangan bisa menghubungi;
Mellky Sedek Oematan ; 081353743746
Mak Vika ; 085239329345
Desa Fatumnasi, Selasa 16/01/07
16.00 - 17.00 WITA
Berdasarkan informasi yang diterima oleh masyarakat, beberapa preman dan pekerja tambang berada di salah satu rumah penduduk yang bernama Odi Sila (pekerja tambang). Atas informasi tersebut, beberapa masyarakat (kurang lebih 20 orang) mencoba mendatangi rumah Odi Sila sambil berteriak-teriak agar mereka segera keluar.
Teriakan masyarakat tersebut tidak dihiraukan oleh Odi Sila dan beberapa preman yang ada didalam rumah. Sampai pada akhirnya dua orang Mama (Vika Mael dan Mama Coster) masuk kedalam rumah dan sempat berkomunikasi dengan dua orang tersebut."Kamu disini mau apa", tanya Mak Vika. Odi Sila kemudian menjawab,"Kami mau ambil SK (Surat Keputusan) Bapak Kami".
Pada saat itu masyarakat yang ada di luar terus berteriak-teriak agar mereka semua keluar dari rumah sehingga masyarakat tahu siapa saja mereka. Tidak lama kemudian, mereka semua (berjumlah 7 orang) keluar dari rumah dan masyarakat segera mengusir mereka untuk segera pergi. Beberapa orang yang bersama Odi Sila sempat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak tahu menahu kasus ini dan mereka hanya diajak oleh Odi untuk mengambil SK Bapaknya.
Pada saat pengusiran itu, Odi Sila sempat mengeluarkan hp dan mencoba berkomunikasi dengan seseorang namun oleh masyarakat hp itu mau diminta. Odi Sila kemudian langsung mematikan dan memasukkan hp dikantong sakunya. Pada saat itu Odi Sila tidak keluar dari desa Fatumnasi namun dia dan kawan-kawannya berjalan menuju hutan. Melihat hal tersebut, beberapa masyarakat sempat memukul muka Odi Sila yang sempat mengeluarkan darah.
17.00-18.30 WITA
Setelah masyarakat mengusir Odi Sila, beberapa diantara mereka kemudian kembali ke Posko yang ada di desa Kuanoel (kurang lebih berjarak 2,5 - 3 km). Dan beberapa masyarakat dari Fatumnasi masih tetap berada di desa mereka.
18.30 -21.00 WITA
Bapak Nimrod Kase (adiknya Bpk. Melky Sedek Oematan yang selama ini terlibat cukup aktiv melakukan pendudukan) pada saat itu hendak masuk ke rumah, namun tiba-tiba mendapat serangan oleh beberapa orang secara mendadak. Para penyerang tersebut kemudian langsung melukai kaki kiri (sebelah atas mata kaki) sehingga kakinya hampir putus.
Sampai dengan pukul 21.00 Wita korban belum bisa di bawa ke puskesmas karena para preman masih terus melempari rumah beberapa warga. Baru kurang lebih pukul 21.30 WITA korban bisa dibawa ke puskesmas di Fatumnasi dan sekarang dalam perawatan. Sampai dengan informasi ini Kami sampaikan, aparat Kepolisian dari Polres TTS belum ada di lokasi dan informasi yang Kami terima mereka masih menuju lokasi.
Jumlah penyerang maupun para pelaku tidak dapat diidentifikasi masyarakat karena situasi sangat gelap. Sebuah parang yang berlumuran darah telah ditinggal oleh pelaku di lokasi. Parang tersebut diidentifikasi miliknya Nerry Oematan (salah seorang preman perusahaan) yang rumahnya selama ini digunakan oleh para preman perusahaan untuk bersembunyi. Kemarahan masyarakat kemudian dilampiaskan dengan melakukan pengrusakan rumah Ody Sila dan Nery.
Sampai dengan informasi ini ditulis, masyarakat masih terus berjaga-jaga di luar rumah baik di desa Kuanoel maupun Fatumnasi. Masyarakat masih juga mengejar para preman yang sembunyi lari di hutan. Untuk menghindari kekerasan yang lebih jauh lagi, sudah saatnya pihak Kepolisian secara serius mengusut kasus ini dan menghentikan seluruh rencana penambangan PT. Tedja Sekawan.
Demikian informasi sementara yang Kami peroleh, untuk informasi langsung dilapangan bisa menghubungi;
Mellky Sedek Oematan ; 081353743746
Mak Vika ; 085239329345
Laporan terkini perkembangan kasus di Mollo akan terus Kami informasikan mengingat situasi di lapangan yang terus berubah.
Engin ummæli:
Skrifa ummæli