Situasi Terakhir Desa Kuanoel Kecamatan Fatumnasi Kab. TTS
Per 15 September 2006
Hasil Pertemuan membahas tentang situasi terakhir kondisi lapangan, membicarakan kebutuhan masyarakat dan apa yang bias dilakukan untuk merespon kebutuhan masyarakat. Pertemuan awal telah dihadiri oleh; Pikul, CIS, Sinode, Rumah Perempuan dan LMND. Berikut adalah hasil pembahasan kawan-kawan;
Kondisi Lapangan
Ada dua kondisi yang dibaca kawan-kawan terkait dengan keberadaan excavator (PT Teja Sekawan) dan kondisi rakyat. Berikut laporannya;
PT. Teja Sekawan
Kondisi Lapangan
Ada dua kondisi yang dibaca kawan-kawan terkait dengan keberadaan excavator (PT Teja Sekawan) dan kondisi rakyat. Berikut laporannya;
PT. Teja Sekawan
- Sampai saat ini excavator masih berada di lokasi (bibir batu) yang siap untuk beroperasi
- Beberapa kali pihak perusahaan menggunakan waktu-waktu yang kosong (ketika Bapak-bapak di ladang) untuk memulai penambangan
- Beberapa preman bayaran yang berasal dari SOE/ desa lain masih setia menjaga excavator
- Beberapa pekerja sudah mulai berdatangan di lokasi pertambangan dan sudah melakukan doa bersama sebelum mulai bekerja
- Aparat keamanan masih sering datang di lokasi pertambangan dan masyarakat untuk melakukan intimidasi
Situasi Rakyat - Kesadaran rakyat untuk melakukan penolakan tambang sangat tinggi khususnya di pimpin oleh tiga orang Mamak. Meskipun demikian patronase terhadap pihak luar (Ma’ Letta) masih sangat tinggi
- Anak-anak muda desa setempat belum terlibat secara aktiv untuk bersama-sama Pa-pa/ Mama-mama yang melakukan penolakan
- Kasus yang saat ini dihadapi oleh masyarakat adapt desa Kuanoel belum mampu mendorong rasa solidaritas warga desa yang lain maupun masyarakat NTT secara keseluruhan
- Pada saat ini adalah masa tanam bagi masyarakat sekitar sehingga pada pagi sampai sore desa dalam keadaan kosong yang tinggal cuma Mama-mama
- Ada kecurigaan antar masyarakat yang cukup tinggi karena pihak perusahaan menggunakan beberapa orang yang sudah mampu di beli/ bayar untuk berpihak kepada perusahaan
- Pihak perusahaan berhasil mendekati aparat desa (Lurah/ Camat) sehingga satu-satunya lembaga yang masih berpihak pada rakyat adalah Gereja
- Masih lemahnya keterlibatan/ dukungan dari pihak luar (Ormas/ NGO dll) terhadap kasus yang dihadapi oleh warga desa Kuanoel
- Ada beberapa persoalan tehnis yang dihadapi oleh OAT sebagai sebuah organisasi yang selama ini melakukan pendampingan terhadap warga
- Posisi Lulbas yang perlu ditingkatan (baik pemahaman/ kapasitas pengorganiseran) untuk memperkuat pembangunan basis perlawanan.
Engin ummæli:
Skrifa ummæli