PT. Teja Sekawan kembali menggunakan taktik adu domba masyarakat guna melapangkan usahanya. Kali ini PT menjanjikan pemasangan instalasi listrik kepada Mama Kase, seorang janda yang tinggal sendiri, yang kemudian mengijinkan tanahnya untuk dikerjakan menjadi jalan masuk tambang. Tanah milik Mama Kase ini termasuk yang paling dekat dengan Fautlik, batu yang akan ditambang. Karenanya rumah ibu ini pun digunakan sebagai tempat berlindung oleh para pekerja tambang. Meski jika didatangi masyarakat mereka akan memilih lari.
Sejak aksi rakyat di DPRD TTS, excavator milik PT Teja Sekawan tetap digunakan untuk bekerja. Penggalian tanah untuk pembuatan jalan masuk ke lokasi tambang telah merusak tanah dan batuan sejauh ± 10m. Dan tidak hanya itu, penggalian excavator juga merusak salah satu mata air alam yang berada di pinggir jalan.
Engin ummæli:
Skrifa ummæli