12.06.2006

Berita Duka


Berpulangnya Sang Pendobrak

Berita duka menyelimuti Bapak-Bapak dan Mama-Mama yang sampai saat ini masih terus berjuang untuk menghentikan tambang marmer di desa Kuanoel yaitu telah dipanggilnya Sang Pendobrak Sejati yaitu Mama Marcelina Anone atau biasa dipanggil Mama Lake. Beliau meninggal pada hari Kamis, 30 November 2006 kurang lebih pukul 17.00 WITA dalam usia 55 tahun.

Mama Lake adalah salah satu pelopor perlawanan rakyat yang melakukan penentangan terhadap PT. Teja Sekawan. Untuk pertamakalinya, beliau dengan Mama Etty Anone adalah dua orang perempuan pemberani yang menghadang excavator untuk pertamakalinya pada tanggal 24 Agustus 2006. Tanpa rasa takut sedikitpun Mama Lake bersama Mama Etty Anone berani menghadang para pekerja yang sudah mulai bekerja. Perlawanan dari Mama Lake dan
Mama Etty Anone inilah kemudian diikuti oleh gelombang penentangan/ perlawanan yang dilakukan oleh rakyat sampai dengan saat ini.

Keberanian Mama Lake kembali ditunjukkan ketika beliau bersama dengan dua orang perempuan lain (Ny. Veronika dan Mince Taklale) menghadang excavator pada aksi hari Kamis 2 Nov 2006 (untuk lebih lengkapnya bisa dibaca dalam kronologi aksi 2 November 2006). Keberanian Mama Lake ditunjukkan dengan penghadangan terhadap mesin bor yang sedang bekerja sehingga hampir seluruh tubuh (khususnya bagian muka Mama Lake) tertutup oleh debu. Perlu diketahui bahwa dua perempuan yang lain yaitu Ny. Veronika dan Mince Taklale memakai kain penutup sedangkan Mama Lake tidak menggunakannya sehingga beliau paling parah terkena debu.

Sejak saat itu, tubuh Mama Lake yang sudah sakit-sakitan semakin parah sehingga ada usul dari kawan-kawan agar Mama Lake ikut ke Soe untuk diperiksakan. Namun beliaunya menolak dan memilih tinggal di lokasi (Kuanoel) sampai dengan meninggalnya pada hari Kamis lalu. Saat-saat terakhir menjelang meninggal, beliau masih sempat menanyakan tentang aksi yang dilakukan dan menanyakan kabar pendudukan kantor Bupati.

Selamat jalan Mama..........apa yang telah Mama lakukan telah memberi inspirasi terhadap perjuangan masyarakat Mollo hingga sampai saat ini. Kami akan teruskan perjuangan Mama.



 

Engin ummæli: