Camat dan Preman Terus Intimidasi Rakyat
Fatumnasi 30 November 200617.30 WITA
Pada saat itu Sefron Seka (korban) berdiri di dekat rumahnya untuk istirahat dan mobil Camat meluncur dari Fatumnasi (atas). Tidak lama kemudian mobil Camat berhenti tidak jauh dari lokasi Sefron Seka berdiri untuk menemui beberapa preman yang selama ini bekerja di tambang. Bpk Camat meminta kepada; Nery, Patje dan anak Ence Tony untuk cari Sefron.
17.40 WITA
Kemudian ketiga orang tersebut berusaha mencari Sefron di rumahnya (tempat dia berdiri) tapi tidak menemukannya. Kemudian ketiga orang tersebut terus mencari yang akhirnya menemukan Sefron di rumah Bpk RT (Junus Anone). Begitu mendapatkan Sefron ketiga orang
tersebut langsung memukulinya secara membabi buta hingga terjadi pendarahan di muka dan leher. "Kita sudah dapat begini, lebih baik di kasih mati saja", begitu kata salah seorang diantara mereka.Pada saat pemukulan itu Bpk. Camat berdiri di dekat rumah Bpk. RT.
17.45 WITA
Mendengar ada keributan, Mama Petronela Sole (Istri) datang dan mencoba menghentikan pemukulan. Kemudian terjadi pembicaraan diatara mereka;
Petronela Sole (Istri) ; Kenapa beribut dan pukul dia???
Nery : Dia mau lempar itu Oto Camat
Petronela Sole : Mana buktinya kalau dia melempar oto (mobil) Camat?
Patje : Ini buktinya (sambil mengangkat batu)
Kemudian Mama Petronela Sole membawa Sefron pergi dari situ untuk dibawa ke lokasi pendudukan. Namun massa disitu tidak banyak sehingga Mama Petronela membawa ke
rumah Bpk. Mel. Menurut Bpk. Mel ini hanya alasan preman dan Camat saja untuk mengintimidasi rakyat yang menolak tambang.
Pada saat ini kita menyarankan untuk membawa kasus ini ke kantor Kepolisian agar segera di proses, tapi sampai dengan kronologi ini kita tulis apakah sudah mengadukan ke kantor Polisi atau belum.
Tolong ini bisa disebarluaskan ke jaringan kawan-kawan untuk memberi tekanan kepada Camat, para preman dan juga agar Polisi secara tegas meneruskan kasus ini. Proses intimidasi seperti ini selalu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk melakukan provokasi kepada masyarakat yang telah terbukti mampu melakukan aksi tanpa kekerasan.
Engin ummæli:
Skrifa ummæli